MAUMERE, Sikka.faktahukumNTT.com – 29 Mei 2023
Andre (21 tahun) asal Kecamatan Palu’e Kabupaten Sikka, NTT disiksa tiga Oknum anggota TNI-AL yang berdinas di Mako Lanal Maumere pada Sabtu (27/05/2023) sekitar kurang lebih pukul 20 :00 .
Ketiga Oknum anggota TNI -AL menyiksa Andre ibarat seorang teroris dirumah pacarnya yang berinisial I di Patisomba Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Sikka, NTT disaksikan oleh Ayah I, Ibu I dan I sendiri.
Siang itu, sekitar pukul 12.00 wita, Andre berangkat dari tempat kerjanya. Ia berinisiatif menemui (I), yang hampir 2 bulan tak pernah ia hubungi lagi lantaran hubungan keduanya dilarang oleh keluarga (I). Ia hendak menanyakan kepada (I) tentang kebenaran informasi yang ia terima bahwa kekasihnya itu sudah 2 bulan tidak datang bulan.
“Kemarin siang Saya pulang kerja Saya turun ke Maumere untuk memastikan informasi tersebut. Pasalnya, beberapa hari lalu saya dapat kabar dari temannya katanya dia terlambat datang bulan entah itu hamil atau banyak pikiran Saya tidak tahu tetapi Saya beranikan diri datang supaya tau pasti karena saya pernah pacaran dengan dia”, cerita Andre.
Lanjutnya, setelah Saya tiba di Maumere Saya minta dia untuk tes supaya tau benar dia hamil atau tidak, tapi dia tidak jadi tes. Setelah tidak jadi tes saya takut ujung ujungnya saya kena masalah lagi. Karena itu, saya suruh dia pulang tapi dia tidak mau”
Korban (Andre) Sempat antar I ke pertokoan dengan maksud menyuruh I untuk pulang ke rumah I yang berlokasi di patisomba namun I malah meminta Andre untuk menghantarkannya ke temannya lagi yang bernama Enjel. Setelah tiba di tempatnya Enjel , I lagi lagi meminta Andre kembali mengantarnya ke temannya lagi yang bernama Satri. Sesampainya di kosannya Satri ternyata Satri tidak ada di Kos. Lalu I lagi-lagi meminta Andre kembali mengantarnya ke Natar Guru di salah satu teman I bernama Popi .
Dari Natar Guru Andre dan I kembali lagi ke Maumere sekitar kurang lebih pukul 16 sore. Tiba di Maumere I kembali meminta Andre mengantarnya ke rumah teman I yang berlokasi di misir. Karena tak ada kepastian diantara mereka, Andre memutuskan untuk pulang ke kontrakan keluarganya. Sesampainya di kontrakan keluarga Andre, tiba tiba ada pesan masuk ke ponsel Andre dari I yang isinya “Saya mau omong sesuatu dengan kamu ” Membaca pesan tersebut Andre kembali ke misir untuk menemui I.
Tiba di misir, Andre dan I kemudian duduk tiba tiba Ayah I datang dari arah belakang dan langsung memukul Andre dengan menggunakan helem. Tidak hanya memukul Andre dengan helem. Andre menuturkan bahwa Ayah I pun menarik I dan memukuli dengan tangan. Kemudian Ayah I kembali menendang Dirinya (Andre) dibagian wajah.
Tidak berhenti di situ, dari kota Maumere Ayah I kemudian membawa Andre ke Parosomba bersama anaknya yang bernama I . Setibanya di rumah I yang berada di patisomba, Andre sempat meminta ke Ayah I agar mengajak juga dengan keluarganya yang berada di waturia namun permintaan Andre ditolak oleh Ayah I.
“Setelah dari misir Dia (Ayah I) bawah kami ke rumahnya di Patisomba sampai di depan rumahnya, Saya (Andre) bilang ke bapaknya “Om sudah beberapa kali kamu bawa Saya tanpa sepengetahuan keluarga Saya karena mereka (yang dimaksud adalah keluarga Andre) pesan kalau ada kenapa kenapa kasih tau keluarga supaya urus baik baik”, Cerita Andre saat diwawancarai Awak media di rumah orang tuanya di waturia.
Dihadapan Orang tua I, Andre mengaku sudah dua bulan terahir dirinya tidak berhubungan apa apa dengan I namun Andre mengakui karena sebelumnya pernah pacaran dengan I maka Andre pingin tahu dan memastikan bahwa I benar-benar telat datang bulan atau tidak agar dirinya bertanggung jawab.
“Selama ini sudah dua bulan terahkir kami tidak ada hubungan apa apa. Ini karena Saya pernah pacaran dengan dia lalu Saya dapat kabar bahwa dia telat datang bulan sudah dua bulan yaa pasti ujung ujungnya saya yang kena jadi Saya datang ” Ungkap Andre.
Bukannya menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan, Ayah kandung I malah menurunkan 3 oknum anggota TNI Angkatan Laut yang berdinas di Mako LaNal Maumere untuk menyiksa Andre (pria yang berusia 21 tahun) ibarat seorang teroris.
Tiga Oknum TNI AL yang datang ke rumah I masing-masing berinisial RG, MK, dan DD alias DN ketiganya masing-masing berasal dari Kupang, Boawae kabupaten ngada dan dari Bola Kabupaten Sikka. Dari ketiganya yang datang ke rumah Ayah I, satu orang dari mereka berseragam lengkap TNI dengan membawa Senjata untuk menyiksa Andre.
Sekitar malam harinya, datang seorang anggota TNI AL Lanal Maumere berseragam lengkap dengan membawa senjata laras panjang. Saat itu, Andre didudukan di ruang tamu dan pintu depan rumah (I) ditutup. Tanpa banyak basa basi, oknum anggota Lanal itu kemudian melayangkan tinjunya ke arah pipi Andre.
“Setelah itu tidak lama tentara datang satu orang berseragam lengkap bawah dengan senjata baru tanya Kau ini ka, baru tanya kau ini langsung Saya di pukul dengan tangan di bagian pipi dekat mata bagian kiri ” Ungkap Andre.
Tak hanya pakai tangan, oknum anggota Lanal itu juga memukul kepala Andre menggunakan popor senjata . Kepada Andre, oknum anggota Lanal itu menanyakan apakah Andre mengguna gunai (I), namun Andre tegas menyatakan tidak.
Usai memukul dengan tangan dan popor senjata, dan menendang Andre, oknum anggota Lanal berseragam lengkap itu kemudian menelpon rekannya. Tak lama berselang, datang 2 orang rekannya berpakaian preman. Kepada kedua rekanya, oknum Lanal berseragam lengkap itu kemudian meminta agar kedua rekannya agar “membina” Andre.
OKNUM TNI AL MENYURUH KORBAN TELANJANG BULAT
Oknum anggota Lanal itu kemudian menyuruh Andre untuk menanggalkan seluruh pakaiannya hingga telanjang bulat. Ketiganya kemudian lanjut menganiaya Andre, Selain dengan tangan dan popor senapan, Andre mengaku kalau ia juga dipukul menggunakan selang di bagian punggung sehingga menimbulkan bekas lecet menghitam.
“Saya disuruh telanjang bulat lalu dipukul kiri kanan, ditendang. Saya sempat jatuh, tetapi saat bangun dipukul dan ditendang. Saya jatuh beberapa kali. Kepala saya diinjak. Saya sempat minta ampun, tetapi tidak dipedulikan. Saat saya dipukul itu ada orang orang tuanya (I), neneknya dan omnya,” ujar Andre.
Hingga berita ini dipublikasikan, ketiga oknum TNI tersebut belum bisa dikonfirmasi terkait keterlibatan mereka dalam kasus ini.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.