MAUMERE, FaktahukumNTT.com – 13 Oktober 2023
Kapolres Sikka AKBP Hardi Dinata ahkirnya buka suara terkait peristiwa penembakan yang diduga dilakukan oleh anggotanya berinisial F (12/10/2023) terhadap YS warga desa Wairkoja kecamatan kewapante tepatnya wilayah polsek kewapante sekitar pukul 17:00 Wita.
Kapolres Sikka ditemui dihalaman depan Mapolres Sikka Jum’at, 13 Oktober 2023 menjelaskan saat itu anggotanya sedang menjalankan tugasnya membubarkan kegiatan perjudian sabung ayam.

Karena Sendirian, F kemudian melepaskan tembakan peringatan keatas sebanyak 2 kali bukan kearah korban. Kemudian salah satu peluru jatuh dari atas mengenai korban YS.
“Saya perlu luruskan diksi yang selama ini dimuat pada berbagai media, bahwa korban ditembak, tetapi korban terkena peluru pantul saat anggota memberikan peringatan untuk membubarkan warga yang berjudi sambung ayam di Wairkoja,”kata Kapolres Hardi.
Ketika dikonfirmasi, terkait tindakan F yang melakukan penembakan itu ssudah sesuai SOP atau bukan, Kapolres Hardi dengan tegas menyampaikan bahwa dalam proses untuk membubarkan warga dengan memberikan peringatan itu sudah sesuai SOP.
Namun peristiwa penembakan itu terjadi peluru pantul sehingga mengenai korban YS.
“Tindakan yang dilakukan F pada saat melakukan pembubaran warga yang sedang berjudi itu sudah sesuai SOP, hanya saja terjadi peluru pantul saat memberikan tembakan peringingatan,”kata Kapoles Hardi.
Usai memberikan keterangan kepada awak media di Kapolres Sikka. Kapolres Sikka, AKBP Hardi Dinata langsung mengunjungi korban YS di rumah sakit Umum dr TC Hillers Maumere, Jumat (13/10/2023) sekitar pukul 10;00 Wita.
Di rumah sakit Kapolres Hardi bersama sejumlah anggota Bhayangkari menemui YS yang terbaring lemas didampingi sejumlah anggota keluarganya.
Dihadapan YS, Kapolres Sikka menyampaikan permoohonan maaf atas tindakan anggotanya yang mengakibatkan YS terluka dan harus dirawat di rumah sakit.
Permohonan maaf Kapolres Hardi ini juga disampaikan kepada isteri korban dan keluarganya didampingi Kapolsek Kewapante.
Kapolres Hardi mengaku terhadap tindakan anggotanya itu tetap akan dilakukan proses sesuai aturan yang berlaku.
“Saya menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang dilakukan anggota saya, walau tindakannya untuk memberikan peringatan pembubaran permainan judi sambung ayam, namun tindakan yang sudah dilakukannya tetap di proses,”kata Kapolres Hardi.
Disaat yang sama pula Kapolres Sikka memberikan bingkisan namun pemberian itu ditolak korban.
Pada saat yang sama Kapolres Hardi juga menemui Direktur rumah sakit umum dr Clara Francis untuk menanyakan langkah-langkah perawatan terhadap korban.
Dokter Clara yang didampingi dokter bedah yang diketahui bernama dr Beny, mengatakan bahwa selama 1 x 24 jam akan dilakukan observasi, apakah akan dibedah atau harus di rujuk maka harus menunggu waktunya.
Terkait biaya pengobatan terhadap korban, Kapolres Hardi mengaku, akan menjadi tanggungjawab anggotanya.
Kapolres Hardi juga berharap korban YS mendapat perawatan hingga sembuh dan dapat kembali beraktifitas.
Sementara itu salah satu keluarga korban Yanuarius Lado, kepada media menegaskan bahwa adiknya yang saat ini terbaring di rumah sakit itu harus kembali seperti sedia kala.
“Saya minta adik saya harus sembuh seperti semula, dia bukan teroris, atau ada kasus lain yang dilakukan adik saya, sehingga harus ditembak,”kata Yanuarius
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.