Gemuruh dan hujan abu yang terus-terusan menghantui masyarakat sekitar membuat Pemda Sikka harus mengevakuasi warganaya dan warga Flotim yang berada di posko Kringa dan Hikong untuk dikembalikan ke Flores Timor dan Waigete.
“Warga Flotim yang ada di posko Kringa dan Hikong terpaksa dievakuasi pada saat itu kami sudah bergerak menuju posko di kringa dan hikong mengembalikan pengungsi dari Flores Timor ke Flores Timor berkoordinasi dengan Pemda Flotim difasilitasi oleh pemerintah pusat dan BNPB karena Gemuruhdan hujan abu menghantam 4 desa disekitar itu” .
Pemda Sikka Bangun Posko Waigete
“Tanggal 12 November terjadi gemuruh yang sangat besar yang akhirnya masyarakat Sikka di 4 desa harus di evakuasi dan pada saat itu juga kami sudah menyiapkan posko di waigete posko itu disiapkan untuk mengatasi kondisi kesehatan masyarakat karena terdampak debu fulkanik. Dan ternyata masyarakat akhirnya melakukan evakuasi secara mandiri dan difasilitasi sehingga kita menaikan status dari siaga ke tanggap darurat dan itu berlaku selama 14 hari mulai tanggal 12 sampai tanggal 24 November”.
“Dalam tanggap darurat itu kita mengurusi masyarakat kita di pengungsian di posko waigete didalamnya juga terdapat masyarakat dari Flores Timur yang ada di posko waigete. Disamping itu kita juga mensuport kebutuhan pengungsi yang berasal dari Flores Timur yang tersebar di 15 kecamatan dengan jumlah sebesar 2000an lebih. Kita masih suport logistiknya terutama yang terpusat dalam jumlah yang banyak itu ada di desa pruda kecamatan waiblama. Untuk di posko sendiri ada 1200 jiwa dan didalamnya terdapat 12 orang dari Flores Timur ” demikian disampaikan PLT Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka Margaretha M.Da Maga Bapa atau yang akrab disapa Femi Bapa.
Setelah dua minggu melakukan rapat evaluasi bersama Penjabat Bupati Sikka Forkompimda dan lintas sektor dan memantau aktivitas gunung berapi Lewotobi kemudian pada tanggal 29 November 2024 berdasarkan hasil evaluasi dan kajian maka pengungsi yang ada di posko waigete dipulangkandipulangkan.
Kecamatan yang terdampak yaitu Talibura Waiblama, Doreng dan Mapitara.
Sementara yang terdampak langsung ada 5 desa di kecamatan Talibuara yaitu Ojang, Hikong, Timutawa, Kringa dan Udek Duen. Ini yang terdampak langsung dan mengungsi ke posko waigete.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.