Menurut data BNN, sekitar 1,95 persen populasi Indonesia telah terpapar narkotika, dan hampir 3,9 juta jiwa di Indonesia menjadi pengguna narkoba. Angka ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi negara transit, tetapi juga target pasar yang signifikan dalam perdagangan narkotika internasional.

“Dengan adanya kerjasama yang solid antara BNN dan semua stakeholder, kita berharap dapat menekan peredaran narkoba di Indonesia, khususnya di daerah perbatasan seperti NTT,” tegas Riki Yanuarfi.

NTT, meskipun memiliki angka pengguna narkoba yang relatif kecil, merupakan wilayah strategis karena berbatasan langsung dengan negara-negara seperti Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste. Perbatasan ini dianggap sebagai jalur potensial untuk penyelundupan narkotika.

Kunjungan kerja Kepala BNN RI diharapkan dapat memperkuat komitmen dan kerjasama dalam melawan narkoba, serta menjadikan NTT sebagai contoh provinsi yang bersinar tanpa narkoba.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan program BNN di NTT, Anda dapat mengunjungi situs resmi BNN atau mengikuti perkembangan terbaru melalui media sosial BNN RI.

Reporter: Maria Magdalena

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.