FK, Pedagang pasar Alok Maumere Kabupaten Sikka, NTT yang tergabung dalam Forum Pedagang Pasar Alok Senin (13/1/2025) melakukan aksi menutup akses masuk utama atau pintu masuk pasar olok.
Aksi ini dilakukan dengan cara membentang terpal di badan jalan dan menjual barang daganganya persis di depan pintu masuk utama. Selain di depan pintu masuk, masa aksi juga berjualan di sepanjang jalan akses pintu keluar persis di depan kantor dinas pertanian Sikka.
Aksi tersebut dimulai sejak pukul 6 pagi sehingga membuat lalulintas jalan macet total meski dijaga SatPolPP Sikka.
Sejumlah barang yang dijual diantaranya Ubi, Pisang, Sayuran, Kelapa dan barang kebutuhan pokok lainya.
Aksi tersebut dilakukan lantaran para pedang pasar kecewa terhadap pemerintah Kabupaten Sikka yang masih membiarakan pasar wuring beroperasi serta retribusi tiket masuk pasar yang dinilai terlalu mahal.
Tiga poin tuntutan pedagang pasar alok yaitu Pemerintah segera menutup aktivitas pasar wuring, segera membogkar portal pintu masuk karena tiket masuk dinilai mahal dan pembenahan sarana dan prasarana pasar.
Riski salah satu pedagang pasar alok kepada media ini meyebutkan aksi ini dilakukan karena kecewa terhadap sikap pemerintah Kabupaten Sikka yang tidak tegas terhadap pasar wuring dan tiket masuk pasar alok yang dinilai mahal.
“Pertama Kami minta pemerintah memindahkan pasar wuring ke pasar alok, kedua masalah portal, biayanya terlalu mahal, dan ketiga pembenahan sarana pasar, ” demikian disampaikan Riski yang sudah sejak awal berjualan di pasar alok.
Lagi kata Riski, semua pedagang yang menujual hari ini adalah benar benar pedagang pasar alok dimana mereka kecewa karena harga tiket masuk yang sebelumnya 1000 naik menjadi 2000 rupiah untuk kendaraan roda 2 dan 2000 rupiah naik menjadi 4000 rupiah untuk kendaraan roda 4.
Menurutnya kebijakan ini sagat mahal karena sangat membebani mereka, dimana semenjak naiknya tarif masuk pasar Alok aktivitas pasar makin hari makin sepi apalagi di sore hari.
“Sejak tarif ini naik pasar makin sepih kami tidak bisa berdaya apalagi sore hari semua belanja di wuring , pembeli mau datang belanja di pasar Alok mereka pasti mikir pas masuk 2000 ” Ungkap Riski.
Kurang lebih 4 jam berjualan masa aksi akhirnya kembali memindahkan barang jualanya didalam pasar usai berdialok dengan Pemjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera.
Pantauan media ini dilokasi tidak ada aksi anarkis antara pedangang pasar dan pihak Pol PP sikka.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.