FK – Pelayanan publik tidak hanya soal proses administratif yang cepat dan efisien, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang nyaman, bersih, dan mendukung aktivitas masyarakat.

Pemerintah baik di tingkat kelurahan dan kecamatan kini semakin menyadari bahwa kebersihan lingkungan, baik di kantor pelayanan maupun di area publik, adalah bagian integral dari kualitas layanan kepada masyarakat.

Salah satu langkah nyata yang diambil adalah pelaksanaan penilaian pelayanan publik berbasis tiga aspek utama: manajemen, fisik, dan partisipasi masyarakat. Upaya ini bertujuan mendorong inovasi sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan sebagai wajah pelayanan publik.

Inovasi-Inovasi yang Menginspirasi

Beberapa kelurahan di Kota Kupang telah menunjukkan kreativitas mereka dalam menciptakan inovasi kebersihan yang berdampak langsung pada pelayanan publik.

Kelurahan Liliba menghadirkan TPS Tangguh yang dilengkapi dengan CCTV. Inovasi ini memastikan masyarakat membuang sampah tepat waktu dan pada tempatnya, sekaligus mencegah tindakan pembuangan sampah sembarangan.

Kelurahan Osapa Barat telah melangkah lebih jauh dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi paving blok yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi limbah plastik tetapi juga membuka peluang ekonomi baru.

Kelurahan Nefonaek melalui komunitas peduli sampah di bawah koordinasi seorang Ketua RT, memanfaatkan sampah plastik sebagai tabungan pendidikan bagi anak-anak. Model ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya soal kebersihan tetapi juga investasi sosial.

Fasilitas kebersihan di kantor mendukung pelayanan publik kini  menjadi perhatian utama. Toilet yang bersih, drainase yang terawat, dan keberadaan tempat sampah yang memadai menjadi indikator penting dalam penilaian pelayanan publik.

Sebagai contoh, beberapa kelurahan telah memulai rutinitas Jumat Bersih dengan melibatkan pegawai dan masyarakat untuk membersihkan area kantor dan lingkungan sekitar.

Transformasi pelayanan publik tidak akan berjalan tanpa partisipasi aktif masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong kesadaran warga untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan.

Melalui kegiatan pelayanan publik yang diadakan baru-baru ini, pemerintah memberikan apresiasi kepada kelurahan yang berhasil melibatkan masyarakat secara aktif dalam menjaga kebersihan.

Partisipasi warga tidak hanya berdampak pada kebersihan tetapi juga pada kualitas layanan. “Lingkungan yang bersih menciptakan suasana yang nyaman, sehingga masyarakat yang datang untuk mengurus dokumen atau mendapatkan layanan merasa dihargai,” ujar Kabag Tata PEM, Hengky Malelak.

Menurutnya, program ini diharapkan mampu mengubah paradigma masyarakat bahwa kebersihan sebagai Pilar Utama Pelayanan Publik karena itu menjadi tanggung jawab bersama. Dengan inovasi yang terus berkembang, pelayanan publik di tingkat kelurahan dan kecamatan tidak hanya menjadi lebih baik tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Media juga memiliki peran penting dalam menyebarluaskan cerita sukses ini. Dengan publikasi yang konsisten, masyarakat akan semakin terinspirasi untuk mendukung upaya kebersihan dan pelayanan publik.

Transformasi pelayanan publik bukan hanya tentang kompetisi, tetapi tentang menciptakan standar baru yang lebih baik. Pemerintah optimis bahwa inovasi-inovasi ini akan menjadi teladan bagi daerah lain di Indonesia. Lingkungan bersih, layanan optimal, dan partisipasi aktif adalah kunci menuju masa depan pelayanan publik yang lebih gemilang. (Adv)

 

 

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.