MAUMERE, Sikka.faktahukumNTT.com – 18 Maret 2023

Panggilan Politik

Tak urung mendedikasikan diri sebagai pengabdi dan penggerak SDM masyarakat NTT melalui pendidikan dan kesehatan, dokter Kelahiran 3 Desember 1972 itu tergerak untuk terjun dalam dunia politik praktis.

Melalui Pintu PKB lah Dokter Kus (sapaan akrab) Masyarakat kabupaten Sikka ini siap menata masa depan NTT.

Terinspirasi Dari Sosok Sang Ayah

Dirinya pun terinspirasi dari sosok sang ayah, David Lameng, baginya politik sebagai jembatan untuk merealisasikan aspirasi masyarakat dengan berpijak pada tuntutan dan kondisi masyarakat yang sudah lama digelutinya.

Sang Ayah, David Lameng adalah Purnawirawan Letkol Brimob (Polri), mantan Kapolres Flores Timur dan Sikka, juga seorang politisi. Sebagai politisi, ayahnya pernah menjabat Ketua DPRD Sikka dan juga anggota DPRD Provinsi NTT.

Dokter Fransiskus Xaverius Lameng saat memberikan sambutan pada kegiatan Uji kepatutan dan kelayakan Bacaleg PKB Sikka (18/03/23) hotel FX 72.

Terinspirasi dari sosok ayah yang menjadi inspirasi politik itulah membuat Dokter Kus lameng (sapaan akrabnya) mengambil keputusan terjun di kancah politik melalui partai Kebangkitan Bangsa (PKB) demi menggagas perubahan dan kemajuan NTT.

Atas dasar itulah, dirinya menyatakan siap untuk maju sebagai bakal calon DPR RI melalui partai PKB pada pesta demokrasi pemilu 2024 Daerah Pemilihan (Dapil) NTT 1 yang meliputi Flores, Lembata, Alor.

Dihadapan seluruh kader Partai PKB Kabupaten Sikka dan disaksikan oleh Ketua DPC PKB Sikka yang juga adalah wakil ketua DPRD Kabupaten Sikka Yoseph Karminto Eri, Wakil ketua Dewan Pimpinan Daerah PKB NTT Stefanus Stanis Dirinya mengatakan sudah melengkapi berkas administrasi sebagai bakal calon legislatif dan bahkan sudah berdiskusi langsung dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

Baginya, pilihan dalam dunia politik adalah komitmen yang disertai tanggung jawab untuk kepentingan banyak orang terutama kebijakan strategis menyangkut kebutuhan dasar masyarakat.

“Tujuan Saya maju menjadi calon anggota legislatif adalah untuk perubahan NTT yang lebih baik bersama PKB ” Ungkapnya pada kegiatan Uji kelayakan dan kepatutan Bacaleg DPRD partai PKB (Sabtu/18/03/23) di hotel FX 72 Sikka NTT.

Ia pun menegaskan bahwa Kebijakan politik sebagai jembatan untuk menentukan arah sasaran pembangunan dan kemajuan NTT, bahkan untuk kabupaten Sikka Dirinya menegaskan PKB harus merebut kursi Ketua DPRD Kabupaten Sikka.

Profil Singkat

Dokter Fransiskus Xaverius Lameng merupakan sosok pengabdi yang selalu dekat dengan orang sakit, memiliki visi perubahan dan komitmen dengan profesi yang diemban.

Sejak lulus dari Universitas Udayana Bali tahun 1999, Dokter Frans, demikian ia akrab disapa, memilih mengabdi untuk tanah kelahirannya di Nusa Tenggara Timur (NTT). Berawal karir sebagai seorang dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Puskesmas Waipare Kewapante, Kabupaten Sikka, ia kemudian diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil tahun 2001.

Dalam pengabdiannya sebagai PNS, dokter kelahiran 3 Desember 1972 ini setia melayani masyarakat sebagai dokter puskesmas, sekaligus merangkap Kepala Puskesmas yang mengurusi manajemen.

Pengalamannya sebagai dokter puskesmas , harus berjibaku dengan kondisi topografis dan akses pelayanan yang jauh (puskesmas keliling), dengan berjalan kaki berjam-jam melintasi hutan dan bukit untuk melayani masyarakat yang sakit.

Membangun SDM

Setelah 14 tahun menjadi abdi negara sebagai PNS, dokter Frans memutuskan untuk mundur secara resmi dari PNS tahun 2014 dan keputusan tersebut diterima oleh Gubernur NTT. Baginya, alasan di balik keputusan mundur dari PNS yakni ingin fokus membangun Sumber Daya Manusia (SDM) melalui faktor pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat di NTT.

Niat tersebut diwujudkan sejak tahun 2008 dengan mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Santa Mathilda di kota kelahirannya, Maumere, kabupaten Sikka.

Sekolah Menengah berbasis kejuruan tersebut membuka jurusan Keperawatan, Farmasi, Keperawatan Gigi, Teknik Otomotif dan Pariwisata. Selanjutnya, pada tahun 2011, ia juga membangun sekolah serupa di kabupaten Manggarai, tepatnya di kota Ruteng.

Kini, ribuan alumni dari lembaga pendidikan tersebut tersebar di pusat-pusat layanan kesehatan di seluruh NTT, dengan mengemban profesi sebagai Bidan, Perawat, Analis , tenaga farmasi dan profesi lainnya.

Pada tahun 2014, dokter Frans kembali membuat gebrakan brilian dengan membangun lembaga Pendidikan yaitu Akademi Farmasi Diploma 3 dan merupakan satu satunya akademi farmasi di Flores. Ia menjabat Direktur, sementara sang isteri, dokter Yosephine menjabat ketua Yayasan Abraham yang menaungi lembaga pendidikan tersebut.

Animo mahasiswa dari berbagai kabupaten di provinsi NTT tak kalah antusias menekuni akademi farmasi tersebut. Baginya, pendirian akademi farmasi tersebut sebagai jawaban atas kondisi yang ada yakni masih minimnya jumlah tenaga farmasi di NTT .

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.