Ia menyampaikan bahwa biaya bongkar muat di Timor Leste sedikit lebih mahal sehingga pemerintah di sana sedang mencari jalan keluar untuk inovasi dalam mengatasi masalah tersebut.

“Mereka sedang menjajaki kemungkinan untuk barang-barang yang berasal dari Surabaya dan Jakarta dibongkar di Pelabuhan Wini atau Atapupu, biaya bongkar muat di pelabuhan baru di Dili sedikit lebih tinggi di bandingkan dengan di indonesia, sehingga ini bisa menjadi peluang bagi pengusaha,” imbuhnya.

Ia mengatakan bahwa kalau dipercaya sebagai wakil rakyat di Senayan pada tahun 2024, Ia akan melihat potensi yang ada di daerah perbatasan untuk menghasilkan input bagi Indonesia terutama masyarakat NTT yang ada di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.

“Ini salah satu sumber devisa dari pariwisata di perbatasan, kita akan hidupkan sehingga hubungan antar kedua negara saling menguntungkan dari sisi ekonomi, contohnya festival, kalau banyak festival di daerah perbatasan otomatis menarik turis untuk datang, waktu saya menjabat sebagai Bupati Belu saya sudah lakukan banyak festival,” bebernya.

Ia berharap semakin banyak fasilitas di daerah perbatasan karena dengan tersedianya banyak fasilitas di perbatasan semakin memudahkan akses lintas negara untuk masyarakat yang melakukan kegiatan di daerah perbatasan atau yang melintas ke wilayah Timor Leste maupun Indonesia.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.