“Kita tahu bahwa yang panen padi di Maret sampai April itu mereka yang tanam di bulan Desember. Sementara yang tanam bulan Januari akan panen di bulan April sampai Maret,” ungkapnya.

Dia menambahkan, dengan informasi cuaca kemarau lebih awal dari BMKG, otomatis debit air akan berkurang, karena itu pihaknya akan mobilisasi alat panen ke sentra – sentra produksi yang bisa ditanam dua kali untuk menghindari gagal panen. “Pompa air juga akan kita siapkan untuk dipakai petani yang akan bekerja di musim kemarau,” tandasnya.

Sementara, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II BMKG NTT, Rahmatullah Adji, mengingatkan pemerintah dan masyarakat guna mewaspadai Musim Kemarau di NTT, dimana BMKG sendiri telah mengeluarkan informasi terkait musim kemarau yang akan melanda wilayah NTT.

Menurut BMKG, musim kemarau akan mulai melanda sebagian besar wilayah NTT pada bulan April mendatang dan puncaknya Agustus 2023.

“Jadi kami imbau pemda dan masyarakat lebih siap terhadap dampak musim kemarau karena ada beberapa kabupaten di NTT memiliki potensi bencana kekeringan,” jelas di Kupang pada 30 Maret 2023.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.